Raksasa teknologi asal Jerman, Siemens AG, sedang berpacu dengan waktu membangun megaproyek pembangkit listrik tenaga gas berdaya 14,4 gigawatt di Mesir. Perusahaan diberi waktu tiga tahun saja untuk menggarap proyek tersebut. Pengerjaan dimulai pada September 2015, dan direncanakan rampung pada Oktober 2018.
"Memang sulit, tapi bisa dilakukan," ujar Chief Executive Officer Siemens Mesir Emad Ghaly. Dukungan pemerintah, kata dia, menjadi salah satu faktor utama kelancaran bisnis tersebut. Karena itu, hanya dalam waktu 1,5 tahun, proyek sudah terealisasi 4,8 gigawatt.
Membangun Megapembangkit Sulit, tapi Bisa. tempo :
171162964167.
Ghaly dan timnya memamerkan proyek tersebut kepada Andi Ibnu dari Tempo di Mesir, dua pekan lalu. Kesuksesan Siemens di Mesir menjadi pertaruhan, sekaligus ajang promosi perusahaan ke seluruh dunia bahwa korporasi ini mampu membangun megapembangkit dalam waktu singkat. Di Indonesia, Siemens mendapat kontrak dari PT PLN (Persero) untuk pengadaan sejumlah mobile power plant berskala kecil dengan total kapasitas 500 megawatt. Pembangkit mini tersebu
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.