maaf email atau password anda salah


Jalan Sunyi Sang Pujangga

Rama klenik. Demikian sebutan yang dialamatkan kepada pakar filologi terkemuka, I. Kuntara Wiryamartana. Majalah Tempo edisi 29 Mei 2005, dalam selingan Iqra, pernah mengulas kisah lelaki yang gandrung kapilangu dengan kajian sastra Jawa Kuna itu. Lantaran sudah manjing (masuk dan menyatu) di jiwa, Rama Kuntara hingga akhir hayatnya kukuh menggumuli rumah bahasa yang telah tenggelam dalam kehidupan modern itu. Memang, hanya segelintir orang yang masih setia menggeluti studi yang dituding ketinggalan zaman ini. Bahkan, tidak jarang barisan penekun sastra Jawa lawas dipandang sebagai kelompok "aneh", alias tak lazim di zaman Internet.

arsip tempo : 171404896575.

26_buku_Kuntara_JalanMuliaDuniaSunyiJawaKuna. tempo : 171404896575.

Rama klenik. Demikian sebutan yang dialamatkan kepada pakar filologi terkemuka, I. Kuntara Wiryamartana. Majalah Tempo edisi 29 Mei 2005, dalam selingan Iqra, pernah mengulas kisah lelaki yang gandrung kapilangu dengan kajian sastra Jawa Kuna itu. Lantaran sudah manjing (masuk dan menyatu) di jiwa, Rama Kuntara hingga akhir hayatnya kukuh menggumuli rumah bahasa yang telah tenggelam dalam kehidupan modern itu. Memang, hanya segelintir orang yang

...

Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.

Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini

PILIHAN TERBAIK

Rp 54.945/Bulan

Aktif langsung 12 bulan, Rp 659.340

  • *Anda hemat -Rp 102.000
  • *Dijamin update hingga 52 edisi Majalah Tempo

Rp 64.380/Bulan

Aktif setiap bulan, batalkan kapan saja

  • *GRATIS untuk bulan pertama jika menggunakan Kartu Kredit

Lihat Paket Lainnya

Konten Eksklusif Lainnya

  • 25 April 2024

  • 24 April 2024

  • 23 April 2024

  • 22 April 2024


Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.

Login Langganan