Manajemen Gaduh
Pakar pemasaran Yuswohady dalam sebuah tulisan di blognya, 7 Februari 2015, menjuluki negeri ini sebagai bangsa gaduh. Alasannya, menurut Yuswohady, bangsa ini menyukai kegaduhan. Apa-apa dibikin gaduh. Persoalan sepele dibikin muter-muter dan ruwet agar bikin gaduh. Urusan enggak penting dipenting-pentingkan atau seolah-olah penting agar riuh-rendah menimbulkan gaduh. Urusan yang lurus ditekak-tekuk, dibelak-belokkan agar berujung gaduh. Saya tidak akan menanggapi julukan bangsa gaduh tersebut supaya tidak gaduh. Sesama penulis dilarang saling menggaduhi.
Iwel Sastra,
Komedian dan Pakar Motivasi
Pakar pemasaran Yuswohady dalam sebuah tulisan di blognya, 7 Februari 2015, menjuluki negeri ini sebagai bangsa gaduh. Alasannya, menurut Yuswohady, bangsa ini menyukai kegaduhan. Apa-apa dibikin gaduh. Persoalan sepele dibikin muter-muter dan ruwet agar bikin gaduh. Urusan enggak penting dipenting-pentingkan atau seolah-olah penting agar riuh-rendah menimbulkan gaduh. Urusan yang lurus ditekak-tekuk, d
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini