maaf email atau password anda salah


Menanti Nasib Rehabilitasi

Nova Riyanti Yusuf,
Mantan Ketua Panja Ruu Kesehatan Jiwa Dan Dokter Spesialis Ilmu Kedokteran Jiwa

Untunglah pada saat serah-terima jabatan antara Kepala Badan Narkotika Nasional Komisaris Jenderal Budi Waseso dan Kepala Badan Reserse Kriminal Polri Komisaris Jenderal Anang Iskandar pada 7 September 2015, Budi Waseso menyatakan kepada media massa bahwa rencana revisi Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika perihal ketentuan rehabilitasi tidak menjadi prioritasnya. Ia juga menekankan akan tetap berfokus pada pencegahan dan penegakan hukum, tidak sembombastis pernyataan sebelumnya bahwa ia akan mengajukan revisi undang-undang itu, terutama ihwal rehabilitasi.

arsip tempo : 171388012441.

. tempo : 171388012441.

Nova Riyanti Yusuf,
Mantan Ketua Panja Ruu Kesehatan Jiwa Dan Dokter Spesialis Ilmu Kedokteran Jiwa

Untunglah pada saat serah-terima jabatan antara Kepala Badan Narkotika Nasional Komisaris Jenderal Budi Waseso dan Kepala Badan Reserse Kriminal Polri Komisaris Jenderal Anang Iskandar pada 7 September 2015, Budi Waseso menyatakan kepada media massa bahwa rencana revisi Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika perihal ketentuan rehabilit

...

Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.

Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini

PILIHAN TERBAIK

Rp 54.945/Bulan

Aktif langsung 12 bulan, Rp 659.340

  • *Anda hemat -Rp 102.000
  • *Dijamin update hingga 52 edisi Majalah Tempo

Rp 64.380/Bulan

Aktif setiap bulan, batalkan kapan saja

  • *GRATIS untuk bulan pertama jika menggunakan Kartu Kredit

Lihat Paket Lainnya

Konten Eksklusif Lainnya

  • 23 April 2024

  • 22 April 2024

  • 21 April 2024

  • 20 April 2024


Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.

Login Langganan