Senyap: Pencarian Pengakuan dan Kata Maaf
"Abang saya dulu adalah salah satu yang dibunuh ayah kakak," ujar laki-laki 44 tahun itu dengan nada datar, tak ada tekanan kemarahan. Kata-kata itu bagai godam yang memukul sang perempuan. Ekspresi wajah si perempuan langsung berubah, kerut di antara dua alis menguat, dan tatapan matanya tajam memandang laki-laki bernama Adi itu. Mulut perempuan itu seperti tersumpal sesuatu, tak kuasa mengucapkan kata-kata. Senyap di ruangan itu. Sesaat kemudian,
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini