Cuju dan Sepak Bola Indonesia
Halim Mahfudz,
PELAKU KOMUNIKASI STRATEGISs
Sepak bola adalah permainan indah oleh dua tim yang masing-masing terdiri atas 11 pemain. Mereka memperebutkan sebutir bola untuk ditendang ke arah gawang lawan. Tim yang mencetak lebih banyak gol akan menjadi pemenang. Permainan ini ditata oleh sederet peraturan yang makin lama makin rapi, untuk menjaga sportivitas dan menghindarkan sepak bola dari pemanfaatan untuk tujuan lain di luar sepak bola. Permainan yang menarik minat ratusan juta orang ini menjadi rentan terhadap pemanfaatan untuk tujuan-tujuan di luar permainan itu sendiri. Bagaimana perkembangan sepak bola dan pemanfaatan apa yang pernah terjadi pada permainan ini?
Orang-orang di Cina pernah memainkan olahraga bernama cuju pada abad ke-3 hingga ke-2 sebelum Masehi. Cuju adalah permainan menggunakan bola yang ditendang ke arah lubang tinggi berjaring di tengah lapangan. Pemain sama sekali tidak dibolehkan menggunakan tangan. Tim yang paling banyak menyarangkan bola di lubang berjaring akan jadi pemenang. Para peneliti menyebutkan, olahraga ini digunakan penguasa waktu itu untuk menghimpun dan melatih anak muda yang kemudian menjadi anggota militer. Saat itu cuju menjadi permainan para petani, sangat populer, dan mampu menghimpun massa dalam jumlah besar. Dalam acara The 3rd China International Football Exposition, Juli 2004, Presiden FIFA Blatter mendeklarasikan bahwa sepak bola berasal dari Cina. Jadi, disebutkan dalam pernyataan tersebut bahwa Linzi di Zibo di Provinsi Zandong secara resmi adalah tempat lahir sepak bola.
Halim Mahfudz,
PELAKU KOMUNIKASI STRATEGISs
Sepak bola adalah permainan indah oleh dua tim yang masing-masing terdiri atas 11 pemain. Mereka memperebutkan sebutir bola untuk ditendang ke arah gawang lawan. Tim yang mencetak lebih banyak gol akan menjadi pemenang. Permainan ini ditata oleh sederet peraturan yang makin lama makin rapi, untuk menjaga sportivitas dan menghindarkan sepak bola dari pemanfaatan untuk tujuan lain di luar sepak bola. Perm
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini