FLORET, KIPAS, dan PERTARUNGAN
Tak ada anak panah diluncurkan dari busur, seperti diceritakan Yasadipura I dalam Serat Menak Cina. Detik-detik kematian Adaninggar, sang putri Cina, di tangan koreografer Rury Nostalgia diwujudkan dengan penari yang berputar-putar hingga sorot lampu redup.
Itulah klimaks dari Kumolo Bumi, nomor puncak yang dibawakan kelompok tari klasik Jawa, Padnecwara, di Teater Salihara, Sabtu lalu. Nomor itu menggambarkan pertarungan dua prajurit perempuan, A
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini