Biar Nyeri, Hidup Tetap Berseri
Keluar dari ruang dokter, kening Penny berkerut. Dara berusia 25 tahun ini masih diselimuti perasaan kaget. "Masak aku dibilang sakit rematik," ujar karyawan di bagian pendataan sebuah perusahaan ini. Padahal ia cuma merasa nyeri di pergelangan yang ia nilai tidak berat, cuma mengganggu saat muncul ketika ia bekerja. Tak puas dengan diagnosis dokter umum, agar meyakinkan, ia memeriksakan diri ke ahli rematik alias rematolog. Baru ia merasa puas ata
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini